Rabu, Januari 30, 2013

Bersama Teman Bertualang


Buka-buka folder jaman kuliah nemuin poto jaman dulu dimana saya dan teman-teman terbaik sepanjang masa (halah) mewajibkan diri buat nyambangi alam tiap sebulan sekali, ngomong-ngomong soal semen…eh nyamuk…eh temen.. serius nih kalo mereka tuh temen terbaik yang pernah saya temukan didunia ini, ya walapun saya belum pernah menelusuri dunia sih. Mereka sahabat terbaik dimana saya merasakan pengalaman yang sangat sangat sangat berharga, mereka adalah Harianda, Robi, Adit, Indra, Sugik, dan Brenda. Bersama mereka saya menemukan arti rela berkorban, bahu membahu, kesetiakawanan yang sangat luar biasa, saya gak mengada-ada nih… jaman kuliah dulu mereka-mereka ini selalu rebutan susah, aneh bukan? Saya juga bingung, hehehe… 
Semisal nih contohnya dulu pas di kost ngerjain tugas bareng, dan pas mau tidur ternyata kasurnya ga muat buat bertujuh (ya jelas aja) dan cukupnya cuma bertiga mungkin, nah disaat seperti itu kami saling rebutan tidur bawah saling berkeinginan biar temennya enak tidur diatas, suer nih saya serius, yang ujung-ujungnya kasurnya dilipet dan semua tidur di bawah…
THIS IS THE REAL FRIENDSHIP…
Pernah lagi nih pas kuliah dulu kan saya ga punya laptop, ga punya computer, ga punya motor (dengan nada melas), nah kalo pulang ga perlu bingung cari buat nebeng tuh si Adit udah pasti nawarin nganter pulang, padahal rumahnya mentang…halah apa ya namanya? Pokoknya arahnya berlawanan gitu lah, trus pas ada tugas 3D atau AutoCAD saya gambarnya masih pake tangan karena ga punya komputer, nah si Robi nih pernah ngajak kerja bareng dikamar saya, dianya diem aja, trus saya pinjem tuh laptop buat bikin gambar 3D, beberapa menit kemudian saya balikin laptopnya malah dia bilang “Udah pake aja gan” dia nggambar tugas yang laen dulu….next….next….. keesokan harinya pas tugas dikumpulkan ternyata dia ga ngumpulin, Ooohh meeenn…
“Bi lha kmrn tak pikir kerjaanmu yang ini udah selesei kok tak balikin gamau, katamu ngerjain yang lain”
Dia jawab “Gpp gan kan kamu belum bikin blas
Sambil terharu saya Tanya “Lha kamu udah ada progress ta?
Dengan santai dia jawab “Belum
Hhuuuuaaaaa….. saya semakin terharu
THE REAL FRIENDSHIP…..

Ini nih penampakan si Roby

Ini Roby :

ups..salah...

Ini Baru Asli :

Sebenarnya masih banyak banget cerita-cerita kehebatan mereka, tapi seandainya pohon sebagai pena dan lautan sebagai tintanya niscaya tidak akan cukup untuk menuliskan tentang mereka, Hhuuappaaa yaaa……
Nah lanjut ke bahasan tentang nyambangi alam sebulan sekali, waktu itu sekitar semester 5 kami lagi sama-sama merasakan kesumpekan hidup, bahasa spanyolnya tuh lagi BT…hehe.. berangkatlah kita ke Malang lagi dengan tanpa tujuan yang jelas, sesampainya disana harianda yang dipercaya sebagai penunjuk jalan eeehh malah lupa diri karena waktu itu lagi PDKT ama Mahardini yang lagi jauh di Jogja,hahahaayy… alhasil nyasarlah kita kearah Selecta, sugik berontak “waduuhh kalo ini sih taman bermainnya anak-anak, Hari iki pribadi pek” wakakaaka…. Ini maksudnya egois lha kok dibilang pribadi, sampe sekarang masih terngiang kata-kata itu. Oke tidak masalah karena emang dari awal kita tidak ada tujuan yang jelas, nih poto-poto kami disana.

Belum puas jalan-jalannya kami lanjut kearah Batu, lebih tepatnya kami menuju Air Terjun Coban Rondo, tempat ini terdapat legendanya lo… berikut Legenda tentang Coban Rondo yang saya kutip dari blog sebelah.
Dahulu kala ada sepasangan pengantin yang baru melangsungkan pernikahannya. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang akan menikah dengan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Setelah 36 hari (selapan) menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang karena baru “selapan” menikah. Tetapi keduanya bersikeras pergi dengan segala resiko apapun yang akan terjadi di perjalanan.
Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono. Tampaknya Joko Lelono tertarik dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Selanjutnya Joko Lelono berusaha merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusuma. Perkelahianpun tidak dapat dihindarkan, sebelum berkelahi Raden Baron Kusuma memerintahkan para punakawan (pendamping) agar membawa Dewi Anjarwati ke suatu tempat yang ada Cobannya (air Terjun). Pertempuran antara dua orang ini berlangsung seru. Karena sama mempunyai ilmu yang sama keduanya gugur dalam perkelahian  itu.
Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma maka Dewi Anjarwati menjadi jandda atau “rondo” dalam bahasa Jawa. Sejak saat itulah air terjun yang ditempati Dewi Anjarwati lebih dikenal sebagai Coban Rondo. Konon batu besar yang ada dibawah air terjun itu merupakan tempat duduk sang putri.
Nah demikianlah legendanya, malah ada beberapa orang yang bilang kalau pacaran jangan kesana nanti kalo nikah bisa cerai/menjanda, halah bagi saya ini mengada-ada, hehehe….
Pas sampai di TKP waahhh jangankan di lokasinya, di perjalanan aja udah keren banget, nih poto pas perjalanan menuju lokasi, jalan berkelok-kelok dan pemandangan dari atas sungguh sangat indah, apalagi di lokasi air terjunnya waktu itu ada model yang lagi pemotretan, waahh semakin menambah keindahan air terjunnya nih, hehe…. Tidak lupa kami sempatkan foto bersama di dekat air terjunnya, dan poto inilah yang membuat saya teringat dengan persahabatan kami, kenangan-kenangan kami. Demikian sedikit cerita tentang perjalanan dan kenangan tentang THE REAL FRIENDSHIP....
Poto paling kocak nih, wajah belum siap tapi tangan udah action
Klik pada gambar untuk liat ekspresi muka paling kanan


0 komentar:

Posting Komentar